Kisah 4 lilin
Ada 4 lilin yang menyala.
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Syaikh Abdul
Qadir Jailani berkata, "Aku (saat berumur 18 tahun) pergi ke bagdad
mengikuti sebuah khalifah kecil. Namun setibanya kami di rabik, daerah
selatan hamdzaan, muncul 60 orang perampok yang merampok khalifah
tersebut tanpa memedulikan diriku. Salah seorang perampok tersebut
berkata kepadaku, "Hai orang miskin, apa yang engkau miliki?". "40
dinar" jawabku. "Dimana uang tersebut" tanyanya kembali. "Dijahitkan
dalam bajuku dibawah ketiak" jawabku.
Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda
yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di
depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu
sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan
malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. “Tolong sajikan saya
semangkuk nasi putih.” Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada
pemilik rumah makan.
Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang
terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu
hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada
rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan
papan sasaran serta 100 buah anak panah.
Seorang
pemilik toko memasang pengumuman di pintu tokonya, “Dijual anak-anak
anjing”. Pengumuman itu dibuat berwarna-warni untuk menarik perhatian
anak-anak kecil. Dan memang, seorang anak berdiri membaca pengumuman
itu. Ia bertanya pada pemilik toko itu, “Bolehkah saya melihat anak-anak
anjing itu?”
Suatu hari
seorang murid dan guru berjalan menuruni gunung menuju ke kota, di dalam
perjalanan mereka bertemu anak sungai yang aliran airnya tidak terlalu
deras, saat itu sang guru melangkahi sungai tersebut dengan sangat
mudah, walaupun sungai tersebut cukup lebar.
Sang murid yang melihat gurunya dengan sangat kagum, dan sang guru memintanya untuk mengikuti langkahnya. Sang murid merasa ia tidak mampu melangkahi sungai tersebut hanya dengan satu langkah lebar, maka murid tersebut berjalan mundur dua langkah dan berlari kecil melompati sungai tersebut, hap, sungai itu berhasil dilalui.
Sang murid yang melihat gurunya dengan sangat kagum, dan sang guru memintanya untuk mengikuti langkahnya. Sang murid merasa ia tidak mampu melangkahi sungai tersebut hanya dengan satu langkah lebar, maka murid tersebut berjalan mundur dua langkah dan berlari kecil melompati sungai tersebut, hap, sungai itu berhasil dilalui.
Langganan:
Postingan (Atom)