Senin, 21 Mei 2012

JATUH CINTA SAJA TIDAK CUKUP DALAM PACARAN



Banyak orang yang begitu mudah jatuh cinta, bahkan rata-rata alasan sebuah pernikahan adalah karena kedua pasangan itu saling mencintai. Namun apakah sebuah hubungan itu akan bertahan dengan saling jatuh cinta? Berikut fakta-fakta tentang jatuh cinta.
Jatuh Cinta, Antara Awal Dan Akhir
Akhir dari sesuatu merupakan awalan untuk sesuatu yang baru. Kita sering mendengar pernyataan, “Akhirnya saya jatuh cinta juga padanya…” kenyataannya jatuh cinta bukanlah akhir melainkan sebuah awalan. Rasa tersebut harus dipupuk lewat komunikasi dan  kerpecayaan serta saling menghormati satu sama lain. Karena yang lebih penting dari jatuh cinta adalah bagaimana menjaga cinta tersebut.
(Terlalu) Cemburu Bisa Padamkan Cinta
Ada yang bilang “cemburu adalah bumbu cinta,” tapi kenyataannya terlalu sering cemburu justru akan memadamkan cinta. Walaupun kita berharap pasangan kita bisa menerima diri kita apa adanya, tapi bukankah lebih baik kalau kita mengendalikan sikap dan tidak bersikap protektif terhadap pasangan dan terus menaruh curiga. Karena hal tersebut justru akan membuat pasangan jenuh dan merasa tertekan menjalani hubungan.
Kuantitas Mempengaruhi Kualitas Cinta
Karena inti utama sebuah hubungan yang harmonis adalah komunikasi, maka kuantitas komunikasi itu akan sangat mempengaruhi kualitas hubungan. Begitu pula sebaiknya, kulitas komunikasi akan mempengaruhi kuantitas cinta atau sampai berapa lama hubungan tersebut akan bertahan. Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah, dimana kedua pihak pun menunjukan adanya saling membutuhkan satu sama lain serta bisa saling melengkapi satu sama lain.
Alami Cinta Sebelum Jatuh Cinta
Orang yang kekurangan tidak bisa memberi, begitu pun dengan prinsip cinta. Alkitab mengajarkan kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri, jika kita sendiri merasa kekurangan cinta dan tidak dapat mengasihi diri sendiri maka kita pun tidak bisa mencintai orang lain atau cinta yang kita berikan hanyalan cinta yang berdasarkan pada hawa nafsu semata. Terlebih lagi kita harus merasakan cinta dari Tuhan, pribadi yang begitu mencintai kita tanpa syarat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;